Sabtu, 22 September 2012

fanfic ouran high school host club: kyoya's love story_episode 1

--> para pembaca^^
kali ini aku posting fanfic buatan aku sendiri
ini tuh tentang siswa kirin yang pindah ke ouran high school-haha.dream high campur ouran high school host club, apa jadinya :P--
nah, karena ini kali pertama aku buat fanfic kalian komen yah, biar aku bisa banyak belajar. makasih ^^
- pukul 07.00, jepang-
Pagi itu, seperti biasa Haruhi dengan berlari memasuki gedung besar, takut dia terlambat
narasi(andalan): Ouran Gakkou, sebuah sekolah dimana hanya berisi anak-anak yang kurang kerjaan -setuju sama haruhi- Fujioka Haruhi adalah siswa pindahan yang mendapat kehormatan untuk bersekolah di sekolah ini dengan gratis -pinter, sih...- di hari pertama memasuki sekolah, tanpa sengaja dia menjatuhkan guci mahal milik sebuah club, dan harus mengganti biaya guci tersebut yang seharga 8.000.000 yen -OMG ! mahal banget- karena tidak memiliki uang sebanyak itu diapun harus bekerja sebagai salah satu host di klub mereka
Haruhi lalu melanjutkan langkahnya menuju ruanag musik kelas tiga, dengan perlahan dibukanya pintu ruangan tersebut -JENG,JENG,JENG,JENG- Ouran High School Host Club, tempat yang dipenuhi oleh anak-anak yang lebih kurang kerjaan lagi, dari pintu dia dapat melihat beberapa pria yang dikerumuni wanita. ada Ootori Kyoya -si cool master^^- si kembar Hitachin, hikaru dan kaoru, Honey, kemudian morinozuka takashi, dan yang terakhir suou tamaki(prince)-sok prince, padahal- haruhi kemudian menghela nafas, kemudian memulai pekerjaannya.
-diwaktu yang sama, di korea-
seorang gadis bernama haena sedang mengepak barang-barangnya di koper, dengan wajah cemberut. "appa keterlaluan, appa keterlaluan !" batinnya. haena kemudian membawa kopernya menuju halaman asramanya, dibelakangnya temen-temannya mengantar kepergiannya. "kau tidak melepas impianmu kan disana? jangan melepasnya. meski jauh dan berat, jangan pernah melepas impianmu!" ancam seseorang. haena hanya bisa mengangguk dan mengiyakan. dia lalu memasuki mobilnya sambil menahan air matanya sembari membuka kaca mobilnya, lalu melambaikan tangan pada teman-temannya. ia kemudian memandang pada sebuah gedung sekolah yang amat di cintainya, Kirin Art High School -WHAT?? kok jadi dream high? berkembang nih otak gue, hahah- 
di bandara, haena nampak gelisah, tiba-tiba seorang pengawal tadi mengatakan kalau mereka akan segera berangkat. haena mengangguk mengerti dan berdiri. 
-pukul 10.00, jepang-
haena menatap sebuah bangunan mewah, Ouran High School -asik, kirin dan ouran, bakal ada sesuatu nih-  haena lalu memasuki sekolah itu, masih dengan mimik takjub. namun wajahnya berubah saal melihat  murid-murid di dalamnya, "apa ini? apa ini sekolah? aku akan sekolah disini? aisshh... kesalahan apa yang kulakukan dimasa lalu !" omel haena. rupa-rupanya dia melihat anak-anak yang bermain sibuk bergosip, makan dan bermain tamiya-heh? masih jaman kah?-
pria yang tadi mengantar haena kemudian membawanya ke ruang kepala sekolah, di sana dia bertemu dengan kepala sekolah ouran high school yang super lebay-papanya tamaki-sama nih..sama lebaynya, hihi..- haena hanya bisa nyengir-nyengir kepaksa didepan kepala sekolah itu-dalam hatinya, dia pasti muak liat tingkah si kepala sekolah-kepala sekolah kemudian memanggil Lee-sensei, yang ternyata appa-nya haena. kepala sekolah meminta Lee-sensei untuk membawa haena kekelasnya. 
"apa kau tidak puas, dengan sekolah barumu?" tanya appa-nya
"sangat." jawab haena singkat.
"ini masih awalnya, makanya kau menilai negatif sekolah ini, jika sudah terbiasa kau akan menyukai sekolah ini dengan sendirinya, seperti kau begitu mencintai Kirin Art High School." jelas appa-nya. haena hanya diam mendengarkan dengan cemberut. mereka tiba didepan sebuah kelas, kelas 2A. sebelum membuka pintu, appa memesankan pada haena agar mengubah mimik wajahnya, jadi tidak mempengaruhi kesan siswa lain padanya, "mereka bisa membencimu." katanya sembari membuka pintu ruangan. mereka berdua berdiri di depan kelas, "ohayou, minna-san." kata appa memulai. "ohayou." jawab semuanya. haena hanya bisa melongo melihat perlaku murid-murid di kelas itu, tak ada satu pun yang serius untuk belajar. "hari ini, saya akan memperkenalkan seorang siswi pindahan, namanya Lee HaeNa. dia berasal dari seoul, korea selatan." kata appa. haena masih terdiam, appa-nya lalu melirik apadanya, seketika itu haena sadar, dengan wajah tersenyum manis dia berkata, "salam kenal, saya Lee HaeNa, kalian bisa memanggilku haena. mohon bimbingannya." semua murid terpengarah dengan kecantikan haena, kecuali kyoya.
"nah, haena kamu boleh duduk di bangku di sana" perintah appa-nya sambil menunjuk kearah bangku di depan kyoya. haena langsung menuju kesana, tempatnya tepat mengarah ke jendela, jadi haena merasa  cukup senang. setidaknya kalau bosan dia bisamenatap langit melalui jendela.
"kalau begitu, saya pergi dulu. sepertinya watanbe-sensei hari ini tidak bisa datang, jadi kalian jangan ribut." kata Lee-sensei lalu pergi meninggalkan kelas. haena melihat malah teman-teman sekelasnya ribut di kelas, hanya kyoya yang duduk dengan tenang di bangkunya. ia kemudian berbalik untuk mengajak kyoya mengobrol, tapi dasar kyoya yang tidak peduli pada hal-hal yang tidak memberinya manfaat finansial, saat haena berkata, "hai, salam kenal. namaku haena, kau siapa?" dan kyoya hanya berkata, "Ootori Kyoya, salam kenal." sambil menatap haena sekilas lalu kembali pada kesibukannya pada ipad-nya. haena kemudian berbalik lagi sambil membatin, "huh.. tidak ada yang wajar ditempat ini."-haha..ternyata haena sama warasnya dengan haruhi, kayaknya emang cuma mereka yang waras disekolah ini. haruhi, selamat bentar lagi kamu bakal punya teman waras- haena kemudian menatap langit biru, sambil membiarkan lamunannya melambung tinggi. tiba-tiba, "Haenaaa " teriak seorang gadis membuyarkan lamunannya. haena hampir saja kelepasan emosi, tapi dia langsung sadar dan berbalik dengan senyuman manis. "ya?" jawabnya. semua murid diruangn itu langsung mengerumuninya, kecuali kyoya.-bisa ditebak, kyoya-kun...-
“kamu dari sekolah mana?” Tanya seseorang. “aku, dari Kirin Art High School.” Jawab haena, sepertinya di sudah bisa sedikit akrab dengan temna kelasnya. “Kirin Art High School?” Tanya seorang siswa cowok. “hm..” jawab haena sambil mengangguk pelan. “kau tahu sekolah itu?” Tanya sorang siswi pada siswa cowok tersebut. “tentu saja, itu adalah salah satu sekolah seni paling bergengsi di korea, bahkan di juluki julliardnya asia. Lulusan dari sana pasti langsung jadi artis top.” Jelas siswa cowok itu semangat. Seisi kelas langsung gaduh mendengar hal itu. Haena kembali menatap langit sambil melanjutkan lamunannya. Tiba-tiba, bel berbunyi. Sontak seluruh siswa berlari keluar kelas, seorang siswi menghampirinya “ayo, haena” ajaknya. “kemana?” Tanya haena. “host club” jawabnya. “host club? Apa itu? Tidak usah terima kasih” jawab haena cuek, lalu kembali melihat keluar. Kyoya berjalan dengan pelan meninggalkan ruangan, “ah ! kyoya sudah menuju kesana, maaf haena, aku pergi dulu.” Kata siswi itu lalu pergi meninggalkan haena sendiri dikelas.
Haena sudah berada di atap sekolahnya, di duduk dan menengadah langit biru sambil mengankat tangannya seakan ingin menggapai sesuatu di langit.*jangan ambil kyoya-kunku!* Dia tersenyum. Tanpa dia sadari appa-nya datang. “wah, appa senang melihatmu tersenyum.” Katanya sambil menghampiri haena. Haena kembali menatap appa-nya dengan wajah cemberut  -sebenarnya, haena kenapa sih benci sama appa-nya? Loh kan authornya lo?- “ada apa dengan wajahmu? Cepat skali berubahnya.” Jawab appa-nya setengah tertawa, tapi haena tidak ikut tertawa. “appa~” panggil haena. “hm..”jawab appanya. “aku mau balik ke korea, boleh yah?” bujuk haena. “kenapa?” Tanya appa-nya. “aku mau main piano dan bernyanyi dengan bebas seperti di Kirin.” Jawab haena lagi. “disini kau juga bisa bermain piano dan bernyanyi.” Jawab oppa-nya sewot. “bisa apanya? Memangnya aku bisa menemukan piano dimana?” Tanya haena kesal sambil mencubil lengan appa-nya dan pergi meninggalkan appa-nya.  “cobalah, ke ruang music kelas 3, di bagian belakang gedung lantai bawah. Kau akan menemukan piano dengan suara indah disana.” Teriak appa-nya sambil menatap kepergian haena. “yah,yah..” jawab haena pelan. Appa-nya hanya bisa tersenyum melihat kepergian putrinya, karena dia tahu, selain piano ada ap aja --hah….appa-nya haena jahil nih…--
Haena, yang masih bingung mau kemana berjalan menelusuri koridor. Dia teringat ucapan appa-nya, dan mencari ruangan yang dimaksud. Tibalah dia didepan ruangan yang dimaksud appa-nya. Dengan perlahan dia membuka pintu ruangan tersebut, dan………………….betapa terkejutnya dia ketika melihat apa yang ada didalam ruangan tersebut. Tiba-tiba kaki haena serasa lemas dan tanpa sadar dia terjatuh dilantai. Seseorang mengulurkan tangan padanya, kyoya-kun ! haena langsung terkesiap dan tak tau harus berkata apa –mulai nih, mulai,mulai..huh !—kyoya-kun bertanya’ “ada apa?” tapi haena masih belum bisa berkata apa-apa, dia masih SHOCK berat kayak B2ST/BEAST. Tenggorokannya serasa tercekat, dia bahkan lupa kalau dia masih memegang tangan kyoya-kun --L kayak gak ikhlas gua..-- dengan segera dia melepas genggaman tangannya. Haena masih menatap para anggota host club, terutama si kembar hitachin, dia merasa mual melihat tingkah mereka. Kemudian, ada seorang siswi memanggilnya untuk bergabung --oh betapa malangnya dirimu haena—tapi haena masih terdiam membatu. Dalam hatinya dia membatin, “appa…! Kau keterlaluan ! awas kau ketika dirumah nanti !” sementara appa-nya tersenyum dengan riang diatap gedung membayangkan ekspresi haena. --haha…kena deh, si haena sama kejahilian appa-nya. Haena kamu yang sabar, yah…--  



To be continued ---------->>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar