--> para pembaca^^
kali ini aku posting fanfic buatan aku sendiri
ini tuh tentang siswa kirin yang pindah ke ouran high school-haha.dream high campur ouran high school host club, apa jadinya :P--
nah, karena ini kali pertama aku buat fanfic kalian komen yah, biar aku bisa banyak belajar. makasih ^^
To be continued ---------->>>
- pukul 07.00, jepang-
Pagi
itu, seperti biasa Haruhi dengan berlari memasuki gedung besar, takut dia
terlambat
narasi(andalan):
Ouran Gakkou, sebuah sekolah dimana hanya berisi anak-anak yang kurang kerjaan
-setuju sama haruhi- Fujioka Haruhi adalah siswa pindahan yang mendapat
kehormatan untuk bersekolah di sekolah ini dengan gratis -pinter, sih...- di
hari pertama memasuki sekolah, tanpa sengaja dia menjatuhkan guci mahal milik
sebuah club, dan harus mengganti biaya guci tersebut yang seharga 8.000.000 yen
-OMG ! mahal banget- karena tidak memiliki uang sebanyak itu diapun harus
bekerja sebagai salah satu host di klub mereka
Haruhi
lalu melanjutkan langkahnya menuju ruanag musik kelas tiga, dengan perlahan
dibukanya pintu ruangan tersebut -JENG,JENG,JENG,JENG- Ouran High School Host
Club, tempat yang dipenuhi oleh anak-anak yang lebih kurang kerjaan lagi, dari
pintu dia dapat melihat beberapa pria yang dikerumuni wanita. ada Ootori Kyoya
-si cool master^^- si kembar Hitachin, hikaru dan kaoru, Honey, kemudian
morinozuka takashi, dan yang terakhir suou tamaki(prince)-sok prince, padahal-
haruhi kemudian menghela nafas, kemudian memulai pekerjaannya.
-diwaktu
yang sama, di korea-
seorang
gadis bernama haena sedang mengepak barang-barangnya di koper, dengan wajah
cemberut. "appa keterlaluan, appa keterlaluan !" batinnya. haena
kemudian membawa kopernya menuju halaman asramanya, dibelakangnya
temen-temannya mengantar kepergiannya. "kau tidak melepas impianmu kan
disana? jangan melepasnya. meski jauh dan berat, jangan pernah melepas
impianmu!" ancam seseorang. haena hanya bisa mengangguk dan mengiyakan.
dia lalu memasuki mobilnya sambil menahan air matanya sembari membuka kaca
mobilnya, lalu melambaikan tangan pada teman-temannya. ia kemudian memandang
pada sebuah gedung sekolah yang amat di cintainya, Kirin Art High School
-WHAT?? kok jadi dream high? berkembang nih otak gue, hahah-
di
bandara, haena nampak gelisah, tiba-tiba seorang pengawal tadi mengatakan kalau
mereka akan segera berangkat. haena mengangguk mengerti dan berdiri.
-pukul
10.00, jepang-
haena
menatap sebuah bangunan mewah, Ouran High School -asik, kirin dan ouran, bakal
ada sesuatu nih- haena lalu memasuki sekolah itu, masih dengan mimik takjub.
namun wajahnya berubah saal melihat murid-murid di dalamnya, "apa
ini? apa ini sekolah? aku akan sekolah disini? aisshh... kesalahan apa yang
kulakukan dimasa lalu !" omel haena. rupa-rupanya dia melihat anak-anak
yang bermain sibuk bergosip, makan dan bermain tamiya-heh? masih jaman kah?-
pria
yang tadi mengantar haena kemudian membawanya ke ruang kepala sekolah, di sana
dia bertemu dengan kepala sekolah ouran high school yang super lebay-papanya
tamaki-sama nih..sama lebaynya, hihi..- haena hanya bisa nyengir-nyengir
kepaksa didepan kepala sekolah itu-dalam hatinya, dia pasti muak liat tingkah
si kepala sekolah-kepala sekolah kemudian memanggil Lee-sensei, yang ternyata
appa-nya haena. kepala sekolah meminta Lee-sensei untuk membawa haena kekelasnya.
"apa
kau tidak puas, dengan sekolah barumu?" tanya appa-nya
"sangat."
jawab haena singkat.
"ini
masih awalnya, makanya kau menilai negatif sekolah ini, jika sudah terbiasa kau
akan menyukai sekolah ini dengan sendirinya, seperti kau begitu mencintai Kirin
Art High School." jelas appa-nya. haena hanya diam mendengarkan dengan
cemberut. mereka tiba didepan sebuah kelas, kelas 2A. sebelum membuka pintu,
appa memesankan pada haena agar mengubah mimik wajahnya, jadi tidak
mempengaruhi kesan siswa lain padanya, "mereka bisa membencimu."
katanya sembari membuka pintu ruangan. mereka berdua berdiri di depan kelas,
"ohayou, minna-san." kata appa memulai. "ohayou." jawab
semuanya. haena hanya bisa melongo melihat perlaku murid-murid di kelas itu,
tak ada satu pun yang serius untuk belajar. "hari ini, saya akan
memperkenalkan seorang siswi pindahan, namanya Lee HaeNa. dia berasal dari
seoul, korea selatan." kata appa. haena masih terdiam, appa-nya lalu
melirik apadanya, seketika itu haena sadar, dengan wajah tersenyum manis dia
berkata, "salam kenal, saya Lee HaeNa, kalian bisa memanggilku haena.
mohon bimbingannya." semua murid terpengarah dengan kecantikan haena,
kecuali kyoya.
"nah,
haena kamu boleh duduk di bangku di sana" perintah appa-nya sambil
menunjuk kearah bangku di depan kyoya. haena langsung menuju kesana, tempatnya
tepat mengarah ke jendela, jadi haena merasa cukup senang. setidaknya
kalau bosan dia bisamenatap langit melalui jendela.
"kalau
begitu, saya pergi dulu. sepertinya watanbe-sensei hari ini tidak bisa datang,
jadi kalian jangan ribut." kata Lee-sensei lalu pergi meninggalkan kelas.
haena melihat malah teman-teman sekelasnya ribut di kelas, hanya kyoya yang
duduk dengan tenang di bangkunya. ia kemudian berbalik untuk mengajak kyoya
mengobrol, tapi dasar kyoya yang tidak peduli pada hal-hal yang tidak
memberinya manfaat finansial, saat haena berkata, "hai, salam kenal.
namaku haena, kau siapa?" dan kyoya hanya berkata, "Ootori Kyoya,
salam kenal." sambil menatap haena sekilas lalu kembali pada kesibukannya
pada ipad-nya. haena kemudian berbalik lagi sambil membatin, "huh.. tidak
ada yang wajar ditempat ini."-haha..ternyata haena sama warasnya dengan
haruhi, kayaknya emang cuma mereka yang waras disekolah ini. haruhi, selamat
bentar lagi kamu bakal punya teman waras- haena kemudian menatap langit biru,
sambil membiarkan lamunannya melambung tinggi. tiba-tiba, "Haenaaa "
teriak seorang gadis membuyarkan lamunannya. haena hampir saja kelepasan emosi,
tapi dia langsung sadar dan berbalik dengan senyuman manis. "ya?"
jawabnya. semua murid diruangn itu langsung mengerumuninya, kecuali kyoya.-bisa
ditebak, kyoya-kun...-
“kamu
dari sekolah mana?” Tanya seseorang. “aku, dari Kirin Art High School.” Jawab haena,
sepertinya di sudah bisa sedikit akrab dengan temna kelasnya. “Kirin Art High
School?” Tanya seorang siswa cowok. “hm..” jawab haena sambil mengangguk pelan.
“kau tahu sekolah itu?” Tanya sorang siswi pada siswa cowok tersebut. “tentu
saja, itu adalah salah satu sekolah seni paling bergengsi di korea, bahkan di
juluki julliardnya asia. Lulusan dari sana pasti langsung jadi artis top.” Jelas
siswa cowok itu semangat. Seisi kelas langsung gaduh mendengar hal itu. Haena kembali
menatap langit sambil melanjutkan lamunannya. Tiba-tiba, bel berbunyi. Sontak seluruh
siswa berlari keluar kelas, seorang siswi menghampirinya “ayo, haena” ajaknya. “kemana?”
Tanya haena. “host club” jawabnya. “host club? Apa itu? Tidak usah terima kasih”
jawab haena cuek, lalu kembali melihat keluar. Kyoya berjalan dengan pelan
meninggalkan ruangan, “ah ! kyoya sudah menuju kesana, maaf haena, aku pergi
dulu.” Kata siswi itu lalu pergi meninggalkan haena sendiri dikelas.
Haena
sudah berada di atap sekolahnya, di duduk dan menengadah langit biru sambil
mengankat tangannya seakan ingin menggapai sesuatu di langit.*jangan ambil
kyoya-kunku!* Dia tersenyum. Tanpa dia sadari appa-nya datang. “wah, appa
senang melihatmu tersenyum.” Katanya sambil menghampiri haena. Haena kembali
menatap appa-nya dengan wajah cemberut -sebenarnya,
haena kenapa sih benci sama appa-nya? Loh kan authornya lo?- “ada apa dengan
wajahmu? Cepat skali berubahnya.” Jawab appa-nya setengah tertawa, tapi haena
tidak ikut tertawa. “appa~” panggil haena. “hm..”jawab appanya. “aku mau balik
ke korea, boleh yah?” bujuk haena. “kenapa?” Tanya appa-nya. “aku mau main
piano dan bernyanyi dengan bebas seperti di Kirin.” Jawab haena lagi. “disini
kau juga bisa bermain piano dan bernyanyi.” Jawab oppa-nya sewot. “bisa apanya?
Memangnya aku bisa menemukan piano dimana?” Tanya haena kesal sambil mencubil
lengan appa-nya dan pergi meninggalkan appa-nya. “cobalah, ke ruang music kelas 3, di bagian
belakang gedung lantai bawah. Kau akan menemukan piano dengan suara indah
disana.” Teriak appa-nya sambil menatap kepergian haena. “yah,yah..” jawab
haena pelan. Appa-nya hanya bisa tersenyum melihat kepergian putrinya, karena
dia tahu, selain piano ada ap aja --hah….appa-nya haena jahil nih…--
Haena,
yang masih bingung mau kemana berjalan menelusuri koridor. Dia teringat ucapan
appa-nya, dan mencari ruangan yang dimaksud. Tibalah dia didepan ruangan yang
dimaksud appa-nya. Dengan perlahan dia membuka pintu ruangan tersebut, dan………………….betapa
terkejutnya dia ketika melihat apa yang ada didalam ruangan tersebut. Tiba-tiba
kaki haena serasa lemas dan tanpa sadar dia terjatuh dilantai. Seseorang mengulurkan
tangan padanya, kyoya-kun ! haena langsung terkesiap dan tak tau harus berkata
apa –mulai nih, mulai,mulai..huh !—kyoya-kun bertanya’ “ada apa?” tapi haena
masih belum bisa berkata apa-apa, dia masih SHOCK berat kayak B2ST/BEAST. Tenggorokannya
serasa tercekat, dia bahkan lupa kalau dia masih memegang tangan kyoya-kun --L
kayak gak ikhlas gua..-- dengan segera dia melepas genggaman tangannya. Haena masih
menatap para anggota host club, terutama si kembar hitachin, dia merasa mual
melihat tingkah mereka. Kemudian, ada seorang siswi memanggilnya untuk
bergabung --oh betapa malangnya dirimu haena—tapi haena masih terdiam membatu. Dalam
hatinya dia membatin, “appa…! Kau keterlaluan ! awas kau ketika dirumah nanti !”
sementara appa-nya tersenyum dengan riang diatap gedung membayangkan ekspresi
haena. --haha…kena deh, si haena
sama kejahilian appa-nya. Haena kamu yang sabar, yah…--
To be continued ---------->>>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar